Dapatkan Berita Terbaru Dari Bali Gift dan Bali Home SPA

Subscribe to bali-gift

Powered by us.groups.yahoo.com

Selasa, 25 September 2007

Pisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha

Bunda, mungkin banyak dari kita yang mengangguk, mengiyakan bahwa sering kali keuangan usaha ( entah itu modal atau hasil usaha ) bercampur dengan keuangan dan pengeluaran keluarga. Saya sendiri juga sering mengalami, ga jarang hasil usaha ( bahkan kadang modal ) ikut tergerus untuk menopang keuangan keluarga.

Sudah pasti memang di awal tujuan kita mempunyai usaha atau berbisnis, tujuan kita mungkin salah satunya untuk lini pemasukan baru untuk mensupport keuangan keluarga. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :

- Disiplin pada komitmen bahwa keuangan pribadi dan keuangan usaha mempunyai porsi pembukuan sendiri-sendiri. Tujuannya adalah untuk menilai perkembangan dan pertumbukan usaha, mengetahui tingkat keuntungan, mengalokasikan budget untuk pengembangan usaha kedepan karena pembukuan keuangan yang rapi adalah sebuah monitor. Berkesan sepele ... namun jangan pernah diabaikan. Akan sangat menyenangkan mengetahui bahwa usaha yang kita bangun mengalami pertumbuhan yang baik dan pelan namun pasti membesar.

- Pisahkan rekening usaha dan rekening untuk keperluan keluarga

- Masukkan dalam post pengeluaran di pembukuan usaha, sekecil apapun uang hasil usaha yang kita ambil untuk kepentingan keluarga. Jangan pernah abaikan dan harus detail

- Saran lain dari saya, jangan senantiasa mengambil 100% keuntungan usaha untuk kepentingan pribadi. Budgetkan beberapa persen untuk dialokasikan dan untuk dijadikan modal kerja. Sehingga perputaran modal ibarat efek bola salju, senantiasa menggelinding dan membesar

Jadi bunda ... bijaksanalah terhadap keuangan kita. Salam sukses selalu untuk bunda semua ..

Tidak ada komentar: